Rabu, 20 Maret 2013

Unsur-unsur Konteks pada Cuplikan Anime Ninja Hatori yang berjudul “Melihat Masa Depan dengan Jurus Rahasia”


Kelompok 9 Wacana
Muklis Dwi Putra (A1B110038)
Lisa Ariani (A1B110007)
Agustina Tutiyuliana (A1B110019)

Unsur-unsur Konteks pada Cuplikan Anime Ninja Hatori yang berjudul “Melihat Masa Depan dengan Jurus Rahasia”
Hasil Trasnkripsi
(Kamar Kenichi)
Shinzo: “Kenichi, ayo kita main!”
Kenichi: “Aaah, berisik! Tinggalkan aku sendiri ya!”
Shishimaru: “Apa?”
Shinzo: “Ada apa?”
Kenichi: “Berisik! Shinzo dan Shishimaru juga, aku tidak mau dengar ocehan orang lain!”
Hatori: “Apa kau ada masalah, tuan Kenichi?”
Kenichi: “Tidak, sudah kubilang tinggalkan aku!”
Hatori: “Nyonyo.”

Hasil Analisis Unsur-unsur Konteks
Penutur dalam percakapan di atas adalah Shinzo, Kenichi, Shishimaru, dan Hatori.
Pendengar dalam percakapan diatas adalah Shinzo, Kenichi, Shishimaru, dan Hatori. Jadi dalam percakapan diatas penutur dan pendengarnya adalah sama.
Topik pembicaraan dalam percakapan diatas adalah ajakan Shinzo untuk mengejak Kenichi yaitu kutipannya sebagai berikut “Kenichi, ayo kita main!”. Tetapi ajakan tersebut ditolak oleh Kenichi karena ia sedang kesal yaitu dengan kutipan percakapan berikut “Aaah, berisik! Tinggalkan aku sendiri ya!”. Jadi topik pembicaraannya adalah ajakan Shinzo kepada Kenichi untuk bermain, tapi ajakan tersebut ditolak Kenichi.
Latar peristiwa percakapan di atas adalah di dalam kamar Kenichi.
Penghubung pada percakapan di atas adalah penyampaian bahasa secara lisan dan langsung (berdialog di dalam kamar).
Kode yang digunakan dalam percakapan di atas adalah ragam bahasa Indonesia yang nonbaku atau yang tidak baku. Bukti kutipan percakapan yang tidak baku antara lain sebagai berikut. “ayo kita main”, “dengar ocehan”, “kubilang”, dan “nyonyo”.
Bentuk pesan yang digunakan dalam percakapan di atas bersifat khusus, karena pendengar dari percakapan di atas juga bersifat khusus.
Peristiwa tutur yang digunakan dalam percakapan diatas adalah peristiwa tutur percakapan.

Rabu, 13 Maret 2013

Kohesi dan Keherensi pada Berita


Tugas Wacana Kelompok 9
Muklis Dwi Putra (A1B110038)
Agustina Tuti Yuliana (A1B110019)
Lisa Ariani (A1B110007)

Senin, 11 Maret 2013 , 14:02:00
AYU DEWI MELAHIRKAN BAYI PEREMPUAN

            JAKARTA Berita gembira datang dari pasangan Ayu Dewi dan Regi Datau. Ayu baru saja melahirkan bayi perempuan di Rumah Sakit Pondok Indah (RSPI), Jakarta Selatan, Senin, (11/3) sekitar pukul 08.30 WIB. Hal ini dibenarkan oleh Manajer Ayu Dewi, Nanda Persada saat dihubungi wartawan via telepon, Senin (11/3). Ia menyataakan Ayu melahirkan melalui proses normal.
"Alhamdulillah persalinannya lancar seperti yang diinginkan Ayu, lahirnya normal," ujar Nanda. Hanya saja, Nanda tidak mau menyebutkan nama bayi perempuan yang lahir dengan bobot 2,8 kilogram dengan panjang 46 sentimeter itu. Sebab, nama untuk sang jabang bayi masih berubah-ubah meski Nanda mengakui kalau namanya sudah ada. "Bayinya perempuan. Namanya sudah ada, cuma aku enggak hapal. Masih antara dua nama, belum pasti, jadi aku takut salah," ungkapnya. (abu)


Kohesi: 
~ AYU DEWI (judul) -> Ayu Dewi (Paragraf 1 kalimat 1) -> Ayu (Paragraf 1 kalimat 2) -> Ayu (Paragraf 1 kalimat 4) ->Ayu (Paragraf 2 kalimat 1).
 ~ MELAHIRKAN (judul) -> melahirkan (Paragraf 1 kalimat 2) -> melahirkan (Paragraf 1 kalimat 4) -> persalinannya (Paragraf 2 kalimat 1).
~ BAYI PEREMPUAN (judul) -> bayi perempuan (Paragraf 1 kalimat 2) -> bayi perempuan (Paragraf 2 kalimat 2) -> sang jabang bayi (Paragraf 2 kalimat 3) -> Bayinya perempuan (Paragraf 2 kalimat 4).
~ proses normal (Paragraf 1 kalimat 4) -> normal (Paragraf 2 kalimat 1).
~ Nanda Persada (Paragraf 1 kalimat 3) -> Ia (Paragraf 1 kalimat 4) -> Nanda (Paragraf 2 kalimat 1) -> Nanda (Paragraf 2 kalimat 2) -> Nanda (Paragraf 2 kalimat 3) -> aku (Paragraf 2 kalimat 5) -> aku (Paragraf 2 kalimat 6)

Koherensi:
Berita diatas kami nyatakan koherensi karena judul dan kedua paragarafnya saling berkaitan dengan runtutan yang pas sehingga berita tersebut tersaji dengan jelas. karena itulah kami menyatakan berita diatas koheren.  

Selasa, 05 Maret 2013

Analisis Wacana Percakapan dan Wacana Iklan pada Iklan di Televisi


Tugas Wacana Kelompok 9
Muklis Dwi Putra (A1B110038)
Agustina Tuti Yuliana (A1B110019)
Lisa Ariani (A1B110007)

ANALISIS WACANA PERCAKAPAN DAN IKLAN DALAM IKLAN “CITRA NIGHT WHITENING LOTION”
Hasil transkripsi dan analisis wacana percakapan
Perempuan berbaju hijau: “Waktunya tidur!”
(inisiasi)
Perempuan berbaju putih: “Sikat gigi?”
(inisiasi)
Perempuan berbaju merah: “Sudah.”
(respon)
Perempuan berbaju putih: “Pasang weker?”
(inisiasi)
Perempuan berbaju hijau: “Sudah, citra night whitening lotion?”
(respon)  dan (inisiasi)
Perempuan berbaju putih: “Sudah.”
(respon)
Perempuan berbaju merah: “Hmm?”
(inisiasi)
Perempuan berbaju hijau: “Night whitening lotion pakai sebelum tidur.”
(feedback)
Perempuan berbaju putih: “Untuk membantu regenrasi kulit.”
(respon)
Narator: “Baru, citra night whitening. Night whitening lotion pertama dari citra, dengan paduan sempurna minyak biji anggur dan ekstrak blueberry dari rahasia kecantikan Asia untuk membantu regenerasi kulit, ketika kamu tidur.”
Perempuan berbaju hijau: “Wow, kulit cantik terasa lembut.”
(inisiasi)
Perempuan berbaju merah: “Sudah.”
(respon)
Narator: “Citra night whitening baru.”

Analisis wacana iklan “Citra Night Whitening Lotion”
1. Butir utama menggunakan proposisi dalam bentuk pertanyaan yang menuntut perhatian lebih.
2. Badan iklan ada yang bersifat objektif dan subjektif. Objektif yaitu bahan yang dibuat untuk membuat lotion tersebut adalah minyak biji anggur dan ekstrak blueberry. Sedangkan yang subjektif hanya dengan memakai lotion tersebut dalam satu malam kulit langsung menjadi cantik.
3. Bagian penutup pada iklan ini menggunakan teknik lemah dan mengandung butir pasif yaitu merek dagang logo Unilever.

ANALISIS WACANA PERCAKAPAN DAN IKLAN DALAM IKLAN “PEPSODENT TASYA DAN MUSEUM”
Hasil transkripsi dan analisis wacana percakapan
Dika: “Wargh! Wah ..., Yah-yah, gigi aku bisa sekuat itu nggak?”
(inisiasi)
Adi: “Bisa dong, Tasya kan juga pake pepsodent.”
(respon)
Dika: “Hah?”
(feedback)
Tasya: “Iya, dari kecil aku rajin sikat gigi pagi dan malam pake pepsodent. Makanya gigi aku kuat.”
(respon)
Narator: “Pepsodent pencegah gigi berlubang, membantu memperbaiki lubang yang tak kasat mata dan melindungi gigi lebih lama.
Dika: “Ayah, foto-foto! Yah, mundur-mundur!
(inisiasi)
(Ayah Dika, Adi terbentur patung gorila)
Dika dan Tasya: “hahahaha.”
(feedback)
Narator: “Gigi tetap kuat kini dan nanti.”

Analisis wacana iklan “Pepsodent Tasya dan Museum”
1. Butir utama menggunakan proposisi dalam bentuk pertanyaan yang menuntut perhatian lebih.
2. Badan iklan ada yang bersifat objektif dan subjektif. Objektif yaitu dengan memakai pepsodent dapat mencegah gigi berlubang. Sedangkan yang subjektif gigi kuat dihantam menggunakan besi.
3. Bagian penutup pada iklan ini menggunakan teknik lemah dan mengandung butir pasif yaitu merek dagang logo Unilever dan moto pepsodent.